Badawang
Badawang adalah
salah satu seni tradional unggulan dan menjadi kebanggan masyarakat pasirawu
Kecamatan Limbangan. Badawangan mempunyai kesamaan dengan Ondol-ondel dari
jakarta yang menampilkan abang none Jakarta.
Ciri khas seni badwangan ini menampilkan boneka yang bebahan serak sabut
kelapa (red sunda: Injuk) sebagian besarnya dalam bentuk boneka besar.
Badawang atau
memeniran adalah patung orang-orang besar atau makhluk seperti rasaksa yang
terbuat dari kerangka bambu yang dilapisi kain kostum dan dilengkapi topeng
atau ukiran wajah dan kepala. Didaalm kerangka orang-orang ini terdapat rongga
yang dapat dimasuki orang yang akan membawanya berjalan berpawai dan
menggerakannya menari-nari. Badawang adalah tradisi masyarakat sunda di jawa
barat dan sangat mirip dengan kesenian ondel-ondel betawi jakarta dan barong
dari bali atau ogoh-ogoh. Tradisi orang-orang ini sudah memeliki sejarah yang
lama, peniruan makhluk hidup sebagai bagian dari tradisi mistis toemistik yang
berasal dari sistem kepercayaan Indonesia. Dalam ensiklopedia sunda: badawang
diartikan sebagai orang-orang tinggi besar dibuat dari kerangka bambu dan
diberi berpakain dan diusung oleh seorang yang ada didalammnya sehingga dapat
berjalan ddan gerak-gerakan mengikuti irama tetabuhan: biasanya ditampilkan
adalm iringan untuk meramaikan pesta-pesta umum maupun pesta tradisional
keluarga seperti pesta perkawinan atau khitanan.
Dalam bahasa
sunda istilah badawang kadang bersinonim
dengan wujud perawakan seseorang yang tinggi besar misalnya awak kawas badawang;
jangkung gede’ teu matut,; tubuhnya tinggi besar tidak pantas.
Biasa badawang
dipakai sebagai kelengkapan pertunjukan heralan dari pertunjukan benjang dan
arak-arakan lainnya. Seperti dalam benjang, juga terdapat boneka-boneka
binatang (totemistik) seperti seseroan (binatang pemakan ikan), barongsai,
wayangan (terutama tokoh –tokoh
panakawan, seperti semar, cepot dawala gareng). pertunjukkannya sendiri
hanya iring-iringan heralan, dan dalam perkembangannya banoka memeniran sering
berjumlah lebih dari empat dengan variasi kostum boneka yang digendong
bermaacam-macam profil (orang kaya, bangsawan, orang asing, militer dan
lain-lain). Atraksi yang paling menarik dari memeniran adalah sipegendong hanya
diam (karena boneka) yang digendong (sebenarnya manusia) dapat bergerak bebas,
menari dan bersorak bermain kipas dan lain-lain. Adapaun umumnya pertunjukkan
benjang, musik pengiring seprangkat musik kendang pencak dan kadang ditambah
dogdog dan bedug.
Musik pengiring
sam musik pengiring pencak silat haya kadang diutambah dog-dog dan bedug.
Demikian juga lagi-lagunya (golempang, padungdung). Hanya dewasa ini, lagu-lagu
kawih dipakai pula, seprti llagu rakyat, kembang beureum, termasuk lagu-lagu
dangdutan yang tengah poluler.
Comments
Post a Comment